Kekecewaan sang keponakkan
4:23 AMbased on true story
Denise (nama disamarkan) adalah anak dari 2 bersaudara, dimana dia mempunyai kakak laki-laki bernama Antony (nama disamarkan).
Saat itu, Denise baru saja pulang dari kuliah, namun tiba-tiba saja, dia dikagetkan akan suatu peristiwa dimana Denise tiba-tiba saja dimaki-maki oleh Tantenya.
Tante Denise : "DENISE kenapa rumah kacau balau seperti ini?! Kamu anak perempuan kan? Kamu ngapain aja dirumah?!"
Denise : "Apaan sih, Tan. Aku tuh kuliah, ini juga baru pulang"
Tante Denise : "Tante tuh capek!!! Kamu itu kerjaannya apaan sih, DENISE?!!!"
Denise : "Apaaaan sih tante? Aku tuh kuliah. Aku ga tau. Itu semua Antony mungkin. Dia kan yang ada dirumah. Kenapa sih nggak tanya sama dia? Kenapa harus aku yang dimarahin?"
Tante denise : "Karena kamu itu perempuan. Kamu jadi perempuan males banget sih, DENISE!"
Denise : "AKU BARU PULANG! AKU KULIAH, jalanan macet. Aku sendiri aja nggak tahu. tanya tuh sama ANTONY!"
Tante Denise : "ADUH, Tante capek. Tante sumpahin kamu nggak punya pacar! Kamu jadi perawan tua! Dasar kamu jablay! Dasar kamu kerjaannya jalan-jalan mulu, ga pernah betah dirumah!"
Denise terdiam. Disitu Denise merasa hatinya tersakiti. Dia dikatain jablay dan diberikan sumpah serapah oleh tantenya sendiri. Dia menangis, hatinya terluka. Dia kemudian masuk ke kamar sambil menangisi kehidupannya. Tantenya terus menerus berteriak, namun karena Denise tidak tahan, akhirnya dia memutuskan untuk mengambil headset kemudian dipasangkan ke telinganya.
Itulah yang dia lakukan pada malam itu. Dia sakit hati, dia marah, dia kesal, dan dia kecewa. Dia tidak menyangka, dia diperlakukan seperti itu oleh Tantenya sendiri. Dia dituduh akan perisitiwa yang sebenarnya tidak dia lakukan, dia dicaci maki, dia diberikan sumpah serapah. Dia tidak tahan, dia tak tahu harus cerita ke siapa. Dia malu tapi dia sendiri sudah muak.
Selama ini, dia selalu mencoba menjadi sosok perempuan, sosok keponakkan yang baik. Dia selalu kuliah yang benar, nilai kuliahnya pun selalu diatas rata-rata. Dia tidak habis pikir, kenapa dia terus selalu saja disalahkan? Kenapa adiknya, Anthony terus menerus benar. Padahal anthony selalu pulang malam, selalu bolos sekolah, pernah menjual bbnya tanpa sepengetahuan tantenya sendiri.
namun, yang menjadi pertanyaan besarnya adalah :
Saat itu, Denise baru saja pulang dari kuliah, namun tiba-tiba saja, dia dikagetkan akan suatu peristiwa dimana Denise tiba-tiba saja dimaki-maki oleh Tantenya.
Tante Denise : "DENISE kenapa rumah kacau balau seperti ini?! Kamu anak perempuan kan? Kamu ngapain aja dirumah?!"
Denise : "Apaan sih, Tan. Aku tuh kuliah, ini juga baru pulang"
Tante Denise : "Tante tuh capek!!! Kamu itu kerjaannya apaan sih, DENISE?!!!"
Denise : "Apaaaan sih tante? Aku tuh kuliah. Aku ga tau. Itu semua Antony mungkin. Dia kan yang ada dirumah. Kenapa sih nggak tanya sama dia? Kenapa harus aku yang dimarahin?"
Tante denise : "Karena kamu itu perempuan. Kamu jadi perempuan males banget sih, DENISE!"
Denise : "AKU BARU PULANG! AKU KULIAH, jalanan macet. Aku sendiri aja nggak tahu. tanya tuh sama ANTONY!"
Tante Denise : "ADUH, Tante capek. Tante sumpahin kamu nggak punya pacar! Kamu jadi perawan tua! Dasar kamu jablay! Dasar kamu kerjaannya jalan-jalan mulu, ga pernah betah dirumah!"
Denise terdiam. Disitu Denise merasa hatinya tersakiti. Dia dikatain jablay dan diberikan sumpah serapah oleh tantenya sendiri. Dia menangis, hatinya terluka. Dia kemudian masuk ke kamar sambil menangisi kehidupannya. Tantenya terus menerus berteriak, namun karena Denise tidak tahan, akhirnya dia memutuskan untuk mengambil headset kemudian dipasangkan ke telinganya.
Dia menangis, menangis, dan menangis.
Itulah yang dia lakukan pada malam itu. Dia sakit hati, dia marah, dia kesal, dan dia kecewa. Dia tidak menyangka, dia diperlakukan seperti itu oleh Tantenya sendiri. Dia dituduh akan perisitiwa yang sebenarnya tidak dia lakukan, dia dicaci maki, dia diberikan sumpah serapah. Dia tidak tahan, dia tak tahu harus cerita ke siapa. Dia malu tapi dia sendiri sudah muak.
Selama ini, dia selalu mencoba menjadi sosok perempuan, sosok keponakkan yang baik. Dia selalu kuliah yang benar, nilai kuliahnya pun selalu diatas rata-rata. Dia tidak habis pikir, kenapa dia terus selalu saja disalahkan? Kenapa adiknya, Anthony terus menerus benar. Padahal anthony selalu pulang malam, selalu bolos sekolah, pernah menjual bbnya tanpa sepengetahuan tantenya sendiri.
namun, yang menjadi pertanyaan besarnya adalah :
Kenapa bisa seorang tante menghakimi dan mencaci maki serta memberikan sumpah yang begitu menyakitkan ke keponakannya sendiri? Apakah dia pantas untuk berlaku seperti itu? Bagaimana dengan perasaan keponakannya? Apakah dia tidak berpikir jika kata-kata yang dia lontarkan begitu menyakiti hati keponakannya?
love,
sylvia
sylvia
0 Comments