Jasmine
9:14 AMSiang itu aku duduk termenung memikirkan dirinya yang telah pergi jauh meninggalkanku. Pergi meninggalkanku sendiri bersama sisa-sisa kenangan yang tersisa dari kita disaat kita bersama. Ku memandangi dedaunan yang terus jatuh berguguran tiap harinya. Berhari-hariku memandangi, memandangi, dan menunggu kau kembali namun kau tak kunjung mendatangiku. Berhari-hari ku tak pernah bisa berhenti untuk membaca surat darimu sebelum kau pergi meninggalkanku
Dear Jasmine,
Maafin aku karena aku terlalu mendadak pergi meninggalkanmu.
Maafin aku karena aku pasti telah sangat menyakiti hatimu dengan pergi meninggalkanmu
Maafin aku karena aku terlalu pengecut, tak bisa memperjuangkan cintamu
Maafin aku karena aku telah mempermainkan cinta dan perasaanmu
Aku memang pria yang tidak pantas bersamamu
Aku hanya seorang pria yang terlalu jahat karena terus membohongimu
Jujur, kau adalah wanita yang baik, wanita yang sempurna
Tapi semakin aku bersamamu, semakin aku merasa kau tak pantas untukku
Temukanlah kebahagiaanmu dan lupakan aku
Karena kamu pantas mendapatkan orang yang seribu kali lipat jauh lebih baik dari diriku
salam sayang,
Anthony
Air mata tak berhenti mengalir sewaktu aku membacanya. Aku merasa aku adalah wanita paling bodoh sedunia. Aku merasa aku wanita yang paling naif sedunia.
Sampai hari itu, suatu hari di bulan Januari, aku bertemu dengannya. Dia pemuda yang tak pernah merayu diriku dengan perkataannya. Dia pemuda yang bisa menjahit lukaku. Dia pemuda yang benar-benar membuat hatiku kembali seperti sedia kala. Dia pemuda yang menerimaku apa adanya (no make up).
1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun kami selalu bersama. Tidak ada tangisan, tidak ada amarah yang berarti, dan tidak ada drama. Kami menjalani hubungan itu dengan santai dan lepas. Orang tua kami pun setuju dengan hubungan kita. Namun, waktu tak mungkin terus menunggu. Aku telah berumur 25 tahun dan Mike tak kunjung melamarku. Aku tak mungkin harus terus menunggu menunggu dirinya.
Sampai tepat di hari ulang tahunku yang ke 26 tahun, sahabatku sejak kecil tiba-tiba saja mengajakku menikah.
Aku terdiam. Bobby terlalu berani. Padahal di sana jelas-jelas ada Mike. Mike murka dan langsung menghajar Bobby. Entah kenapa saat itu aku tidak mau Bobby terluka dihajar Mike. Aku tak mau Bobby menderita. Aku tak mau Mike memukul Bobby. Aku tak mau melihat Bobby sempoyongan terkapar-kapar karena tonjokkan keras dari tangan Mike.
Aku kemudian pergi menarik tangan Bobby dan meninggalkan Mike yang terpukul mendengar ucapanku. Mungkin ini sudah jalan Tuhan. Mungkin Bobby lah orang yang paling tepat untukku. Jadi, Dia sengaja mengirimkannya disaat hari specialku, hari ulang tahunku. Dan dihari ini lah, aku baru sadar kalau ternyata aku mencintai Bobby. Dia adalah sahabatku, dan sekarang dia adalah suamiku. Dan kami telah menikah selama 10 tahun hingga sekarang.
Buat kalian yang mencintai seseorang,
Sampai hari itu, suatu hari di bulan Januari, aku bertemu dengannya. Dia pemuda yang tak pernah merayu diriku dengan perkataannya. Dia pemuda yang bisa menjahit lukaku. Dia pemuda yang benar-benar membuat hatiku kembali seperti sedia kala. Dia pemuda yang menerimaku apa adanya (no make up).
1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun kami selalu bersama. Tidak ada tangisan, tidak ada amarah yang berarti, dan tidak ada drama. Kami menjalani hubungan itu dengan santai dan lepas. Orang tua kami pun setuju dengan hubungan kita. Namun, waktu tak mungkin terus menunggu. Aku telah berumur 25 tahun dan Mike tak kunjung melamarku. Aku tak mungkin harus terus menunggu menunggu dirinya.
Sampai tepat di hari ulang tahunku yang ke 26 tahun, sahabatku sejak kecil tiba-tiba saja mengajakku menikah.
"Aku sudah kenal kamu, kamu juga sudah mengenalku. Aku tidak bisa menyembunyikan perasaan ini lebih lama lagi. Aku mencintaimu dari dulu, dari pertama kali kita ketemu. Aku mencintaimu lebih dari siapapun. Karena itu, will you marry me?"
Aku terdiam. Bobby terlalu berani. Padahal di sana jelas-jelas ada Mike. Mike murka dan langsung menghajar Bobby. Entah kenapa saat itu aku tidak mau Bobby terluka dihajar Mike. Aku tak mau Bobby menderita. Aku tak mau Mike memukul Bobby. Aku tak mau melihat Bobby sempoyongan terkapar-kapar karena tonjokkan keras dari tangan Mike.
"Cukup Mike. Jangan pukul Bobby lagi"
"Dia sudah lancang. Dia mengajak kamu untuk menikah dengannya, padahal dia tahu kalau kita pacaran. Ada aku berdiri di samping kamu"
"Tapi dia jauh lebih baik dari kamu, Mike. Maaf, tapi aku sudah menemukan seseorang yang memang pantas bersamaku, dan itu maaf bukan kau"
"Kenapa? Jangan bilang kamu selingkuh sama dia!"
"Karena 4 tahun kita pacaran, kamu tak pernah sekalipun mengajakku menikah. Maaf, aku tak bisa bersama pria yang tak mau hidup berdua denganku. Maaf"
"Dia sudah lancang. Dia mengajak kamu untuk menikah dengannya, padahal dia tahu kalau kita pacaran. Ada aku berdiri di samping kamu"
"Tapi dia jauh lebih baik dari kamu, Mike. Maaf, tapi aku sudah menemukan seseorang yang memang pantas bersamaku, dan itu maaf bukan kau"
"Kenapa? Jangan bilang kamu selingkuh sama dia!"
"Karena 4 tahun kita pacaran, kamu tak pernah sekalipun mengajakku menikah. Maaf, aku tak bisa bersama pria yang tak mau hidup berdua denganku. Maaf"
Aku kemudian pergi menarik tangan Bobby dan meninggalkan Mike yang terpukul mendengar ucapanku. Mungkin ini sudah jalan Tuhan. Mungkin Bobby lah orang yang paling tepat untukku. Jadi, Dia sengaja mengirimkannya disaat hari specialku, hari ulang tahunku. Dan dihari ini lah, aku baru sadar kalau ternyata aku mencintai Bobby. Dia adalah sahabatku, dan sekarang dia adalah suamiku. Dan kami telah menikah selama 10 tahun hingga sekarang.
THE END
Buat kalian yang mencintai seseorang,
"Jangan pernah menunggu. Katakanlah dan ajaklah dia menikah karena waktu tidak mungkin akan menunggumu. Waktu berjalan terus hingga nantinya kau akan menyesal setelah melihat dia bersama dengan orang lain.."
0 Comments