Sacrifice for nothing

Rachel, wanita cantik, kayak, pintar, dan memiliki segalanya. Cuma satu yang tidak ia miliki. Cinta. Ya, cinta lah yang dia butuhkan. Sampai suatu ketika dia bertemu dengan Dave. Seorang laki-laki biasa yang bukan dari keluarga kaya seperti dirinya.

Tiap menit, tiap jam, tiap hari, dia semakin mencintai Rachel. Namun apa daya? Rachel hanya menganggapnya seorang teman. Merasa tertantang, Dave pun melakukan hal-hal diluar logikanya hanya demi mendapatkan cinta Rachel. Dave tidak memperdulikan hinaan yang keluar dari bibir orang-orang yang mengenalnya. Baginya, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Meski dia hanyalah orang biasa yang tak kaya raya dan tidak tampan, tapi dia yakin, pengorbanan ini suatu saat akan berbuah manis.

Dave : Kamu mau apa? Aku janji aku akan memenuhi permintaanmu karena aku akan buktikan kalau aku yang pantas bersamamu
Rachel : Aku sudah bilang tidak usah karena aku tak bisa
Dave : Aku mohon, aku janji ini adalah terakhir kalinya aku berbuat sesuatu untukmu
Rachel : Baiklah, kalau itu maumu. Aku mau bulan, bisa kau bawakan untukku?
Dave : Aku tidak bisa bawakan untukmu, tapi aku bisa tunjukkan kepadamu lebih dekat

Dave menarik tangan Rachel dan membawanya pergi bersamanya ke sebuah danau di dekat rumah mereka. Tak lama, Dave berjalan ke arah danau yang berisi air tersebut sambil tetap memegang tangan Rachel.

Dave : Coba kamu lihat, itu adalah bulan yang kamu inginkan
Rachel : Tapi itu cuma bayangan. Yang aku inginkan hanyalah bulan yang asli.

Dave kemudian mengambil bayangan bulan itu dengan tangannya. Namun, karena itu adalah air maka lepas begitu saja dari genggamannya

Dave : Inilah mengapa aku tak bisa memberikanmu bulan itu
Rachel : Kenapa?
Dave : Karena aku tak bisa memberikanmu cinta yang semu. Aku tak bisa memberikanmu cinta yang palsu. Aku tak bisa memberikanmu cinta yang tak akan pernah bisa kau raih. Aku mencintaimu lebih dari apapun. Aku bahkan telah mengorbankan hidupku untukmu. Aku rela dihina oleh semua orang hanya untuk membuktikan cintaku kepadamu. Aku rela berpisah dengan keluargaku hanya karena aku ingin hidup bersamamu. Aku rela kehilangan pekerjaanku hanya untuk mencari dirimu. Aku rela mengemis hanya untuk mendapatkan uang untuk menyusulmu hingga ke sini. Aku bahkan rela mati untuk kamu, Rachel. Kenapa kamu tak bisa melihat itu semua?
Rachel : ......
Dave : Aku telah berkorban banyak hanya demi mendapatkan dirimu. Kenapa kau juga tidak bisa mencintaiku seperti halnya aku yang mencintai dirimu? Aku memang bukan lelaki yang pantas untukmu. Tapi aku bisa membahagiakanmu. Aku janji aku akan membuatmu bahagia.

Rachel terdiam sesaat, kemudian dia pun berkata kepada Dave.

Rachel : Aku tidak pernah mengharapkan apa pun dari kamu., Dave. Sangatlah tidak etis jika kau membicarakan pengorbananmu kepadaku sementara aku tidak pernah memintamu untuk melakukan itu semua
Dave : Aku ikhlas Rachel. Aku ikhlas melakukan itu semua
Rachel : Jika memang kamu ikhlas, tidak akan ada percakapan kita sekarang ini. Aku ucapkan terima kasih untuk pengorbanan yang telah kamu lakukan untukku. Tapi, sekali lagi aku katakan. Cinta tidak bisa dipaksakan. Jangan buang waktu kamu hanya untuk berkorban demi seseorang yang bukan untukmu.
Dave : .......
Rachel : Kamu mau tahu kenapa aku berharap kau memberikan bulan untukku?
Dave : ...................... (terdiam) (menggeleng)
Rachel : Karena aku berharap cintamu kepadaku hanya cinta semu, cinta yang tidak bisa aku raih. Karena semua yang kamu lakukan itu adalah percuma. Setiap pengorbanan yang kita lakukan tidak berarti akan berubah menjadi apa yang kita inginkan. Terkadang, Tuhan itu memberikan seseorang yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Jadi tolong, kalau kau memang ingin melakukan pengorbanan, lakukanlah demi suatu keikhlasan karena Allah. Bukan demi seseorang yang kamu inginkan karena nafsu belaka. We can still be friend :)

Dave tidak membalas perkataan Rachel. Dia terpukul tapi dia juga sangat menyesal. Kenapa dia harus mengungkit pengorbanan yang telah ia lakukan untuk Rachel? Seharusnya itu tidak perlu untuk dibicarakan. Dia pun pergi meninggalkan Rachel dengan perasaan yang amat bersalah kepadanya.

THE END

Pengorbanan Cinta
Kadang kita terlalu sering berkorban demi cinta yang ingin kita raih bukan untuk sebuah keikhlasan. Jika kita memutuskan untuk berkorban, maka sudah sepantasnya kita tidak mempertanyakannya. Sudah sepantasnya kita ikhlas dengan apapun jawabannya. Sudah sepantasnya kita menang atau kalah. Bukan berarti dengan berkorban, jalan cerita kehidupan kita akan berubah. Pada hasilnya, semua keputusan ada di tangan-Nya. Bila Ia sudah menentukan, maka terjadilah. Jadi, jangan sia-siakan hidupmu hanya untuk berkorban untuk sesuatu yang sia-sia..