How To Enjoy Traveling With Infant (Baby Below 6 Months Old)
12:35 AM
Siapa yang
tidak suka dengan "Traveling". I think most of people loves to do
that. Go travel around the world, explore, and then see the beauty of that
place. I think everybody loves it. But, how about traveling, when you have a
baby? Mendengarnya saja sudah dapat dipastikan 'keriwehan' yang akan terjadi.
Berikut penulis akan sharing tips-tips untuk traveling dengan membawa bayi
dibawah usia 6 bulan dengan nyaman, aman, dan tetap menyenangkan.
Apa itu bassinet? Bassinet adalah tempat tidur bayi yang bisa dipasang di depan tempat duduk penumpang. Bassinet harus di-request terlebih dahulu pada saat check-in. Bassinet biasanya hanya disediakan khusus kepada penumpang internasional/perjalanan panjang.
Kenapa harus
bassinet? Jawabannya sudah pasti agar bayi tertidur dengan nyaman dan pastinya
dapat tertidur dengan pulas, selayaknya tempat tidur di rumah sendiri.
Untuk shorter
flight, kita dapat request memilih tempat duduk yang depan, pada saat check in.
Ini penting banget karena dapat memudahkan kita jika ingin bergerak, keluar,
dan masuk pesawat. Sehingga tidak mengganggu orang lain juga.
#2
Persiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan
Untuk
dokumen-dokumen yang diperlukan, biasanya setiap pesawat mempunyai aturannya
tersendiri. Different airlines have different policies. Untuk
itu, sebelum membooking tiket pesawat, ada baiknya cek aturan dari maskapai
penerbangan itu terlebih dahulu. Ada
beberapa maskapai yang akan meminta “Surat Keterangan Sehat/Izin Terbang” dari
Dokter Specialis Anak untuk bayi-bayi dibawah 1 bulan. Jadi, sebelum terbang,
ada baiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter ya, moms.
#3
Persiapkan barang-barang yang hanya diperlukan, seminimal mungkin
Nah, kalau ini
khusus buat moms yang mungkin bepergian dekat dan tidak perlu menggunakan
bagasi (karena bagasi sekarang di Indonesia
kan bayar ya
mom, jadi lumayanlah ya :p). Coba kira-kira diperinci, misal day 1 si baby
menggunakan baju apa, celana apa, baju tidur, singlet, kaos kaki). Itu semua
dikemas dan ditaruh di plastic (agar tidak terkena debu dari si koper itu).
Each day, sebaiknya berbeda plastic, agar nantinya mudah untuk diambil dan
pastinya lebih rapi dalam packing. Kemudian untuk peralatan mandi, sebaiknya ditaro
di suatu tempat yang lebih kecil dan praktis, jadi, tidak memerlukan banyak
tempat.
Untuk
penerbangan international/yang jauh, bisa memilih bagasi, jadi aman sejahtera
sentosa untuk barang-barang si baby.
#4
Stroller dan Gendongan
Kalau ini pasti
wajib, bagi mereka yang tidak ingin kerepotan menggendong si bayi selama
perjalanan. Tetapi, menurut penulis, it’s better to bring “gendongan”. Karena
untuk yang penerbangan dalam negeri, sekarang banyak banget yang menyewakan
‘stroller’ per hari. Jadi, tidak perlu ribet dan tidak perlu memaksakan untuk
membeli stroller cabin size, jika tidak punya.
Untuk
gendongan, perlu diperhatikan untuk usianya ya, moms. Seperti baby Hapsah, yang
masih dibawah 4 bulan (usia koreksi), berhubung belum bisa menggunkan hipseat,
jadi penulis sarankan untuk menggunakan gendongan depan yang biasa aja, bisa
merek baby scoot (yang tidak ada tempat dudukannya). Jadi, si baby bisa melihat
ke arah yang menggendongnya dan ke arah depan (ini posisi yang paling disukai
sama baby Hapsah).
Selain itu,
Penulis juga menyarankan agar membawa gendongan kain batik, karena si baby akan
sangat nyaman tertidur pulas digendong dengan gendongan kain batik. It’s really
useful.
#5
Breastfeed, if you can
Kalau ini
pastinya akan sangat memudahkan bagi para ibu untuk mengajak si baby traveling.
Tinggal menyiapkan nursing apron, maka si baby bisa langsung menyusui. Jadi,
tidak perlu kerepotan dalam hal membawa susu, termos, membuat susu, dan
lain-lainnya.
#6
Menyusui, ketika take off and landing / Earmuff
Earmuff
biasanya digunakan oleh para moms untuk melindungi telinga si bayi dalam hal
adanya perbedaan tekanan udara. Kita, yang orang dewasa saja terkadang masih
suka kesakitan telinganya. Earmuff harus kita sediakan sendiri, karena maskapai
penerbangan biasanya tidak menyediakannya.
Untuk itu, ada
saran dari Penulis. Jika pesawat sudah akan take off atau landing, persiapkan
untuk menyusui si baby/memberikan susu formula kepada bayi. Banyak yang berpendapat,
termasuk beberapa dokter, cara ini paling ampuh agar si bayi tetap tenang, dan
nyaman selama take off, landing, atau pun setelah landing.
Sekedar berbagi pengalaman, ketika kemarin penulis bepergian dengan baby Hapsah, Penulis mencoba mengikuti saran orang tua bahwa telinganya disumpel tissue dan kemudian dipakaikan penutup kepala. Dikiranya ini sudah cukup, tapi ternyata tidak seampuh dengan menyusui atau memberikan susu kepada si bayi.
#7
Pesan penerbangan yang jadwalnya sama dengan jadwal tidur si baby
Penerbangan
yang jadwalnya sama dengan jadwal tidur si bayi akan sangat menolong kita,
moms. Dijamin, pasti si baby akan tidur terlelap dan tidak akan merasa bosan
dalam pesawat.
#8 Sewa
mobil yang luas
Pengalaman ya
moms, kemarin ketika baby Hapsah diajak jalan-jalan dengan menyewa mobil, kita
sekeluarga keribetan sendiri, karena mobilnya pas-pas san isinya. Sekedar
saran, ada baiknya jika menyewa mobil yang agak besar atau kalau perlu 2 mobil,
jika yang bepergian cukup banyak orangnya. Jadi, moms juga dapat leluasa dalam
menaruh si baby, jika mau ganti diapers atau jika si baby lelah ingin tertidur.
#9
Bring baby toys as much as you can
Yang namanya
baby pasti akan merasa cepat bosan, apalagi jika perjalanan jauh yang panjang. Ada baiknya, disetiap
perjalanan kemana pun kita pergi, kita membawa mainan-mainan bayi yang disukai
oleh anak kita. Misal, kalau baby hapsah sangat suka dengan mainan yang bisa
mengeluarkan suara. Just bring them, karena itu dapat ‘setidaknya’
menyelamatkan kita dari tangisan bosan si baby.
#10 Know
when to call it
Mungkin tidak
semua perjalanan itu berjalan dengan mulus. Terkadang, perjalanan itu bisa saja
gagal. Si bayi menangis bosan, si bayi menangis kejer, si ibu terkena baby
blues, si bapak juga tidak senang, semuanya menjadi tidak karuan. Jika hal itu
terjadi, jangan paksakan diri untuk tetap melanjutkannya. Call it and walk out.
Just go back to the hotel, dan mencoba untuk beristirahat menenangkan pikiran.
#11 Cari
penginapan yang ada air panas dan wastafel
Ini diperlukan
jika kita ingin memandikan si bayi. Jika hotelnya sudah tersedia air panas dan
juga wastafel, moms dapat langsung memandikan si bayi. Yang susah itu adalah
jika tidak ada air panas dan wastafel. Jadi, moms lebih baik pastikan terlebih
dahulu apakah di hotel tersedia 2 hal itu.
#12
Don’t panic and help mom
Jika ada
serangan fajar tiba-tiba (serangan baby blues), jangan panik. Cobalah untuk
bersikap biasa dan pikirkan hal-hal yang positif saja. Untuk para bapak, tolong
coba lebih mengerti si isteri, jangan hanya kemudian memarahi si moms karena
melihat si moms terlihat panik dan gak karuan.
Coba untuk
lebih mencari tahu penyebabnya. Dan coba untuk lebih halus berbicara dengan
isterinya, karena perasaan itu hanya drasakan oleh sang ibu, bukan orang lain.
#13
Cari tempat yang aman dan ramah untuk baby
Jika traveling
dengan baby, maka yang harus dipikirkan terpenting adalah tempatnya. Jangan
pernah samakan traveling sendiri dengan traveling membawa bayi. Kita harus mencari
tempat-tempat yang ramah untuk baby, misalkan seperti café, atau tempat-tempat
yang indoor. Jangan paksakan untuk membawa bayi ke tempat-tempat yang panas,
penuh dengan orang, karena itu nantinya dapat membuat si baby merasa tidak
nyaman dan akhirnya rewel. Kita haruslah mengalah demi kenyamanan si baby.
#14
Pelajari : how to use seatbelt for a baby
Ini yang tidak
dipahami oleh Penulis ketika traveling menggunakan pesawat bersama si baby
Hapsah. Ketika mau take off, salah satu pramugari di salah satu maskapai
penerbangan di Indonesia
memberikan seatbelt and then she said : "Ini ya seatbelt untuk
bayinya" tanpa diberitahukan cara menggunakannya. Akhirnya, karena penulis
bingung, seatbelt yang sangat berguna itu pun tidak dapat dipakai.
Jadi moms,
penting banget untuk mencari tahu cara menggunakan seatbelt untuk bayi sebelum
take off pesawat. Karena tidak semua maskapai penerbangan di Indonesia
memberikan informasi tersebut.
#15 Try to be more positive and just enjoy the vacation
Nah, untuk tips terakhir ini sepertinya memang harus diterapkan selama perjalanan. Just try to think and be positive. Enjoy the vacation as much as you can. Karena momen itu tidak mungkin datang 2 kali. Dan momen itu juga tidak dapat dibayar oleh apapun juga. Coba untuk lebih rileks, dan ketika memang kepala sudah tidak tahan /lelah, beristighfar akan sangat membantu.
Isi
diaper bag & carry on list :
- Diapers - 4 or 5;
- Tissue Basah - untuk badan, wajah/mulut;
- Baju ganti untuk bayi - 1 atau 2 baju;
- Gendongan - instan/batik;
- Extra gendongan untuk jaga-jaga;
- Mainan;
- Selimut;
- Handuk kecil untuk baby;
- Pacifier - if the baby likes it;
- Trash bag - untuk popok yang kotor/basah;
- Hand Sanitizer;
- Stroller – is just an option;
- Kerudung/Bandana ganti;
- Termos, susu formula di tempat kecil, dan botol (jika tidak breastfeeding);
- Cream dan bedak di tempat kecil, untuk ganti diapers;
- Cologne;
- Nursing Apron.
Isi
suitcase :
- Penyedot ingus, cotton bud, gunting kuku;
- Medical supplies – thermometer, diaper cream, obat sanmol (untuk jaga-jaga);
- Baby clothes – outfits, sweaters, jackets, pajamas, shocks, sleepsuit;
- Extra blankets;
- Perlengkapan mandi baby – sabun, shampoo, minyak telon, and lotion;
- Perlengkapan cuci botol dan cuci baju baby – include sikat botol;
- Beberapa persediaan diapers selama liburan dan tissue basah;
Love,
Sylvia
0 Comments