Manusia Tersibuk Di Akhirat, Ya Rasulullah SAW

9:08 AM

Akhirat, kehidupan setelah dunia ini berakhir. Tidak ada yang abadi di dunia ini. Pada dasarnya, seluruh umat manusia di dunia ini akan kembali ke pangkuan-Nya. Semua manusia akan kembali ke hadapan Allah SWT. Namun, apakah kita akan kembali bertemu dengan orang-orang yang kita cintai kelak di akhirat nantinya? Apakah orang-orang yang kita sayangi, yang kita cintai, akan membantu kita?
Tidak
Seorang suami akan lari meninggalkan istrinya, istri akan pergi meninggalkan suaminya, pasangan lari dari pasangannya, sahabat lari dari sahabatnya. Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, dan semua manusia, termasuk para Nabi tidak dapat menyelamatkan kita dan memperdulikan kita, kecuali satu manusia.
Ketika kita dibangkitkan, maka semua orang sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri.
Hal ini karena apa? Karena kita takut akan diri kita sendiri dan sangat mementingkan diri kita sendiri.
Apakah kita bisa membantu orang lain? Tidak.
Apakah kita bisa mencegah orang lain untuk disiksa? Tidak.
Kita tidak akan melihat sebelah kanan ataupun sebelah kiri kita.

Pada hari itu, hanya ada satu manusia yang paling sibuk mondar-mandir. Hanya ada satu manusia yang sangat memperdulikan orang lain. Manusia itu tidak lain dan tidak bukan adalah Nabi kita, Nabi seluruh umat Islam di dunia ini, 

Rasulullah, Nabi Muhammad SAW.

Ketika di padang mahsyar, Nabi Muhammad SAW langsung mencari dimana umatnya berada.

"Mana umatku? Apakah kau umatku?"
"Ya, saya umatmu."
"Sini, sini, sini, ke sampingku..."

Satu per satu Nabi Muhammad SAW mengumpulkan umat-umatnya.Dan kemudian Nabi Muhammad SAW sujud di hadapan Allah SWT dengan sujud yang sangat lama, sampai Allah SWT berkata :


"Ya Muhammad, bangkitlah dari sujudmu. 
Minta, akan saya beri.
 Bangkitlah dari sujudmu."

"Ya Allah, aku tidak akan bangkit dari sujudku sebelum aku mendapatkan apa yang Engkau janjikan."
"Ya Muhammad, mintalah kepadaKu."
"Ya Allah, berikan kesempatan kepadaku untuk memberikan minuman kepada umat-umatku. Mereka kehausan ya Allah. Kasihan mereka, di bawah terik matahari. Mereka kepanasan."
'Ya Muhammad, ini telaga Al-Kautsar, berilah minum kepada umatmu."

Beliau memanggil umat-umatnya untuk memberikan minum kepada mereka satu per satu.

"Wahai umatku, umatku, umatku.."

Betapa luar biasanya kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap umat-umatnya. 
Sampai Rasulullah, yang sudah dijanjikan Surga Firdaus, sudah ditunjukkan kepadanya betapa nikmatnya Surga Firdaus.,
"Ini Surga untukmu ya Muhammad", tapi Beliau tidak senyum sedikit pun. Nabi Muhammad SAW tidak rela. Nabi Muhammad SAW ingin umat-umatnya ikut bersamanya masuk ke dalam surga nan indah tersebut. Nabi Muhammad SAW terus menerus bertanya, "Umatku dimana ya Allah?"

"Ini Firdaus."
"Umatku dimana ya Allah?"
"Umatmu ada di padang mahsyar."

Lantas, apa yang dilakukan oleh Nabi kita?
Nabi Muhammad SAW kembali pergi ke padang mahsyar untuk bertemu dengan umatnya. Beliau berikan lagi minuman kepada umat-umatnya yang kehausan. Karena sesungguhnya, setelah meminum satu teguk saat itu, maka kita tidak akan merasakan haus untuk selama-lamanya.

Nabi Muhammad SAW begitu bahagia bisa bertemu dengan umat-umatnya, bisa memberikan minum kepada umat-umatnya, seakan-akan Nabi Muhammad SAW sedang bertemu kekasih lamanya.

Ketika seorang ayah, seorang ibu, seorang kekasih meninggalkan kita, Nabi Muhammad SAW tidak akan pernah meninggalkan, Beliau justru pergi sibuk mencari-cari kita.

"Dimana Fulan, dimana Fulan.."

Setelah memberikan minum, Nabi Muhammad SAW kembali sujud kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW sujud dalam waktu yang sangat lama, seraya menangis di hadapan Allah SWT.

"Ya Muhammad, kenapa engkau sujud lagi?"
"Ya Rabbi..Ya Rabbi..Ya Rabbi"
"Bangunlah Muhammad. Katakan apa yang kau minta, akan aku kabulkan."
"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari sirat."

Kata Allah SWT, "Tunggulah mereka di ujung sirat."

Rasulullah pun menunggu di ujung sirat seraya mengatakan :

"Allahuma sallim sallim, Allahuma sallim sallim."
"Ya Allah, selamatkanlah, selamatkanlah."

Maka, manusia yang amalnya banyak akan melewatinya. Namun, ada juga manusia yang jatuh ke dalam neraka. Ketika tahu masih banyak umatnya yang terjatuh dalam neraka, Nabi Muhammad SAW kembali sujud yang begitu lama di hadapan Allah SWT,

Allah SWT mengatakan, "Ya Muhammad, bangkitlah dari sujudmu. Apa yang engkau inginkan?"

"Ya Allah, selamatkanlah seseorang dari api neraka, yang di dalam hatinya terdapat iman, walaupun hanya sekecil biji kurma."

Allah SWT berkata, "Selamatkanlah mereka yang ada iman sekecil biji kurma di neraka."

Nabi Muhammad SAW kemudian langsung pergi ke pintu neraka, untuk mencari umatnya. Nabi Muhammad SAW berkata, "Wahai Malaikat, carilah umatku yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji kurma dan selamatkan mereka."

Malaikat pun mengeluarkan dan menyelamatkan manusia-manusia tersebut.

Ketika bertemu dengan Rasulullah SAW, keadaan mereka seperti habis di siksa luar biasa. Wajah dan tubuh mereka rusak parah. Nabi Muhammad SAW melihat mereka dengan penuh air mata. Nabi Muhammad SAW merasa kasihan, kemudian memeluk mereka dan mempersilahkan mereka memasuki surga.

Setelah selesai, Nabi Muhammad SAW bertanya, "Udah gak ada lagi Malaikat?"

"Tidak."

Nabi Muhammad SAW kembali lagi ke hadapan arash Allah SWT. Di bawah arash Allah SWT, Nabi Muhammad SAW kembali bersujud dan menangis.

Allah SWT bertanya, "Ya Muhammad, kenapa kau menangis?"

"Ya Allah, selamatkanlah umatku dari api neraka, di dalam hatinya terdapat iman, walau hanya sekecil biji jagung"

Allah SWT pun mengijinkan.

Nabi Muhammad SAW kemudian berlari kembali lagi ke neraka.

"Wahai Malaikat, keluarkan dan selamatkanlah manusia yang terdapat iman, walau sekecil biji jagung"

Sekian ribu, sekian juta umat Nabi Muhammad SAW pun terselamatkan dan keluar dari neraka menuju surga-Nya. Ketika selesai semua, Nabi Muhammad SAW kembali lagi ke hadapan arash Allah SWT. Bersujud kembali dalam waktu yang lama di hadapan Allah SWT. Menangis kembali dalam waktu yang cukup lama sampai Allah SWT berkata,

"Ya Muhammad, bangkit bangkit. Apa yang kau inginkan?"

"Keluarkanlah umatku yang ada di dalam neraka, yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah)."

"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad SAW kembali berlari ke neraka untuk menyelamatkan umat-umatnya yang di dalam hatinya terdapat iman, walau sekecil biji sawi (zarrah) dalam hatinya. Setelah itu, kembali lagi  ke arash  Allah SWT. Nabi Muhammad SAW kembali sujud, "Ya Allah..."

"Ya Muhammad, apalagi ya Muhammad? Bukankah Aku sudah menyelamatkan banyak dari umatmu?"

"Ya Allah, demi kasih sayang yang Engkau miliki, selamatkanlah umatku yang mereka tidak punya amal, kecuali hanya mengatakan :

 La Illaha Illallah...."

"Aku izinkan.."

Nabi Muhammad SAW kemudian berlari kembali ke neraka, menyelematkan kita atas izin dari Allah SWT, Sang Pencipta.

Apakah orang tua kita bisa melakukan itu di akhirat?
 Tidak.

Cinta yang paling besar dari Nabi Muhamamd SAW. Beliau tidak pernah melupakan kita, padahal kenal kita saja tidak. Jangankan kenal, bertemu saja belum pernah. Beliau tidak pernah memperdulikan apakah umat-umatnya hanya memiliki iman sekecil biji kurma, sekecil biji jagung, sekecil zarrah, Beliau sama sekali tidak memperdulikannya. Bagi Nabi kita, bagi seorang Nabi Muhammad SAW, yang terpenting hanyalah umatnya, umatnya, dan umatnya.

"Umatku ya Allah, Umatku. Selamatkanlah mereka ya Allah.."



MaShaAllah, Subhanallah, Allahu Akbar...

Aku rindu padamu ya Muhammad, Aku rindu padamu ya Muhammad, Aku rindu padamu..

اللهُمَّ صَلِّ وسلم على سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ




Love,
Sylvia


You Might Also Like

6 Comments