Kisah wangi dan harumnya mayat seorang wanita pelacur

8:35 PM

Ada suatu kisah mengenai seorang wanita pelacur (pendosa).
Di suatu kisah diceritakan bahwa ada seorang wanita penghibur yang setiap harinya tidak pernah melakukan shalat. Suatu hari, wanita itu pun diajak oleh temannya untuk melakukan suatu pekerjaan yang merupakan dosa besar. Dia pun menjadi seorang wanita pelacur, melayani para lelaki di daerahnya, mulai dari pekerja kantoran hingga kuli bangunan. Kemudian, suatu ketika dirinya pun terkena suatu penyakit yang kronis. Hidupnya pun tidak berlangsung lama. Dia pun meninggal setahun kemudian. Karena wanita tersebut adalah seorang wanita penghibur atau pendosa, wanita tersebut dikubur dengan keadaan yang tidak layak. Jangankan kuburan yang layak, orang-orang kampungnya pun tidak berkeinginan untuk melayat dan mendo'akan dirinya. Yang menguburnya saja bahkan hanya teman-teman terdekatnya, sesama pelacur. Menurut orang kampungnya, wanita itu hanyalah seorang pendosa, yang tidak pernah beribadah kepada Allah SWT. Wanita itu hanya akan membawa kesialan bagi kampung mereka saja. Wanita itu kemudian dikubur di luar kampungnya, di suatu tanah kosong di dekat jalan raya. 
5 tahun berjalan. Suatu ketika, ada suatu proyek pembuatan jalan, dimana proyek tersebut mengharuskan untuk membongkar tanah yang ada disekitarnya, termasuk tanah kuburan dari wanita tersebut. Ketika hendak di bongkar dengan Excavator, tanah tersebut tidak dapat dibongkar. Akhirnya, dicobalah dengan cangkul yang biasa digunakan untuk menguburkan mayat. Dan ternyata, terlihatlah ada mayat yang dikubur di situ. Orang-orang pun membongkar kuburan wanita tersebut. Dan alhasil, mereka pun terkejut.
Ketika membukanya, mereka mencium aroma wangi yang sangat harum dari mayat tersebut. Bukan hanya itu saja, tetapi mayat dari wanita tersebut juga masih utuh, seperti tidak pernah tersentuh dan tidak pernah mendapatkan siksaan kubur.
Orang-orang pun bingung dan mengatakan, "Kenapa mayatnya masih utuh dan wangi? Dia ini kan pendosa. Semasa hidupnya hanya melakukan dosa-dosa. Tetapi, kenapa mayatnya terlihat seperti manusia suci, yang tak berdosa?"

Temannya pun menjawab :
"Selama setahun sebelum kepergiannya, dia bertaubat. Dia memohon ampun atas segala kesalahan yang telah dia lakukan semasa hidupnya. Dia meminta pertolongan Allah SWT. Dia lakukan ini, dia lakukan taubatnya dengan diam-diam, bahkan keluarganya sendiri pun tidak tahu menahu soal taubatnya tersebut. Dia tidak pernah menunjukkan kepada siapa pun, kecuali ditulis sendiri dalam buku hariannya."

MaShaa Allah, Subhanallah, Allahu Akbar, Allah Maha Besar...

Allah SWT berkata, "Wahai Hamba-Hambaku, jika kalian datang kepadaku meminta ampun, padahal kalian memiliki dosa sebanyak langit dan bumi, akan aku ampunkan dosa kalian semuanya, Wa la ubali, dan aku tidak peduli sebanyak apa dosa itu."
Siapalah kita ini?
Kita terlalu sering men-judge seseorang, yang bahkan sesama Muslim. Allah SWT saja melarang hamba-Nya untuk menghina sesama manusia, kafir sekali pun, apalagi ini sesama Muslim.
Kita terlalu sering menganggap ibadah kita sempurna, shalat kita sempurna, dan amalan-amalan kita sudah banyak di mata Allah.
Padahal, belum tentu kita sesempurna itu. 
Belum tentu amalan-amalan kita diterima oleh Allah SWT. 

Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Furqan ayat 68-71 :
"Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya)" 
(QS. Al-Furqan : 68)

"(yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina,"
(QS. Al-Furqan : 69)

"kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 
(QS. Al-Furqan : 70)

"Dan sesiapa yang bertaubat serta beramal soleh, maka sesungguhnya (dengan itu) ia bertaubat kepada Tuhannya dengan sebenar-benar taubat." 
(QS. Al-Furqan : 71)

Allah SWT itu Maha Baik, Allah selalu menunggu taubat kita.
Allah SWT saja tidak pernah memanggil kita dengan sebutan, "Wahai Manusia, Wahai Pendosa", Allah SWT justru memanggil kita dengan "Wahai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap dirinya."
Lantas, siapakah kita yang dengan gampangnya mengatakan seorang muslim adalah pendosa, seorang muslim adalah hina, dan seorang muslim adalah kotor?
اَسْتَغْفِرُ اَللّهَ الْعَظِیْمَ - Astaghfirullah hal adzim
Marilah kita berhenti men-judge seseorang hanya dari penampilan luarnya saja. 
Siapa pun, siapa pun itu berkesempatan untuk dimaafkan oleh Allah SWT, bahkan seseorang yang mempunyai dosa sebesar lautan sekali pun, asalkan dia bertaubat, menyadari dan menyesali perbuatannya dan tidak mengulangi perbuatannya tersebut.



love,
Sylvia

You Might Also Like

0 Comments